"Anak penjual permen, anak penjual permen!" begitulah ejekan yang setiap hari diterima oleh Icha.
Icha memang anak penjual permen. Tapi
bukan penjual permen yang biasa-biasa lho. Orang tua nya punya pabrik
permen yang terkenal sampai luar negeri. Tak hanya itu, orang tuanya
membuat kios permen kecil-kecil-an dipinggir jalan agar orang yang belum
tau merk permen keluarga Icha, jadi tau dan langsung beli lagi deh!
Salah satu penjual permen itu adalah Mang Dwi. Mang Dwi itu deket banget
sama Icha. Gara-gara Icha mampir di kios Mang Dwi sambil nunggu
jemputan, jadi dikira Nancy anak tersombong di sekolah, Icha itu cuma
anak penjual permen yang miskin.
****
Pagi ini Icha bangun pagi. Ia langsung
mandi dan mengenakan seragamnya. Lalu ia turun untuk sarapan bersama
keluarganya. Sepiring sandwich daging dan segelas susu menjadi menu
sarapan Icha pagi ini.
Setelah itu Icha masuk mobil untuk
berangkat ke sekolah. Gerbang sekolah ditutup lima belas menit lagi.
Masih ada waktu buat Icha mengecek PR yang tadi malam ia kerjakan.
Dengan semangat, ia masuk ke dalam kelas. Di kelas, sudah ada Nancy dan
geng nya. Mereka melirik Icha dengan tatapan sinis.
"Heh anak penjual permen! Gaya banget sih, sok cuek sama kita-kita" seru Nancy sebal melihat kelakuan Icha.
"so? Jadi aku harus nyembah-nyembah ratu bully kayak kalian, gitu?" sahut Icha santai.
"Halah, palingan kamu juga dapet
beasiswa buat sekolah disini" ejek Nancy. "Mana mungkin anak penjual
permen yang miskin bisa sekolah disekolah ini"
"terserah kalian deh. Emangnya aku pikirin gitu??" ucap Icha cuek. Ia kemudian menaruh tas nya di bangku tempat biasa ia duduk.
***
Pulang sekolah, Icha langsung dijemput
oleh mobil milik keluarganya. Tidak ada yang tau bahwa mobil itu adalah
mobil milik keluarga Icha. Karena satu sekolah tau, bahwa Icha hanya
seorang anak penjual permen miskin.
"Nancy, itu bukannya anak penjual permen
itu ya?" kata Mira salah satu teman Nancy saat melihat Icha masuk
kedalam mobil. "ngapain dia masuk ke dalem mobil bagus itu?"
"iya, ya. Ngapain coba?" kata Nancy heran. "kita ikutin yuk"
Kemudian Nancy dan geng nya masuk
kedalam mobil jemputan Nancy. Mereka mengikuti mobil Icha yang hendak
mengantarkan Icha pulang ke rumah.
Setelah mobil jemputan Icha berhenti di
depan rumah Icha yang mewah, Nancy dan geng nya turun dari mobil. Mereka
masih heran, rumah siapa yang Icha masuki.
"mbak-mbak ini temennya non Icha ya? Ayo
tho, masuk aja. Ndak usah malu-malu" kata salah satu pembantu rumah
Icha dengan logat jawa yang kental.
"Eh, gak usah mbak, kita cuma mau..."
belum sempat Nancy menyelesaikan ucapannya, pembantu itu sudah
mengantarkan Nancy dan geng nya masuk kedalam rumah.
"wah rumahnya bagus ya" kata Mira melihat sekeliling rumah.
"iya, masa si Icha punya rumah sebagus ini sih?" Nancy masih keheranan. Antara percaya dan tidak percaya.
Tak lama kemudian, Icha keluar dari kamarnya.
"lho kalian?!" sahutnya kaget. "kok gak bilang dulu kalo mau main kesini?"
"eh..eh" Nancy gelagapan sendiri.
"kaget ya?" tanya Icha. Tepat sasaran, wajah Nancy langsung memerah.
"sebetulnya sih iya, Cha" kata Nancy malu. "gak nyangka, ternyata kamu bukan anak penjual permen"
"aku emang anak penjual permen kok!"
kata Icha tersenyum. "tapi yang kemarin itu pegawai ayahku. Ayahku punya
pabrik permen. Salah satu cara untuk membuat orang-orang tau produk
permen keluargaku ya dengan cara berjualan di kios-kios kayak gitu"
"ehm maafkan aku ya, Cha" kata Nancy mengulurkan tangannya, diikuti teman-temannya yang lain.
"gak papa kok" Icha menyambut uluran
tangan Nancy dan yang lain. "makan permen yuk! Aku punya persediaan
permen gulali di dapur. Aku ambilin ya"
Icha mengambil persediaan permen gulali
miliknya di dapur. Ia memang selalu punya persediaan segala macam
permen. Karena dia memang suka makan permen. Hehehehehe.
Icha memberikan gulali itu untuk keempat
sahabat barunya. Mereka lalu memakan permen itu bersama-sama. Sekarang,
permusuhan telah berakhir. Dan menjelma menjadi persahabatan yang
manis, semanis permen.
SWEET CANDY!!
Manisnya Persahabatan....
Happy Reading guys!
Bubay!!
Karya Agni
Blog : palominaagni.blogspot.com
Baguskan, ceritanya??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar