Rahasia
Dito (Part 4-Tamat)
“Itu adalah buku diary-ku. Akkuuuu
…,” kata Dito tersendat. Aku mendengarkan dengan prihatin. “Aku malu, kak!
Menurutku, diary itu hanya untuk anak perempuan. Makanya, aku
menyembunyikannya. Aku yakin, jika aku memberitahu kakak, kakak akan
mengolok-olokku. Aku khawatir aku akan diejek teman-temanku dan kakak. Aku
sudah memberi tahu mama papa untuk merahasiakan hal ini, Mama papa setuju,
namun berkata kakak akan tahu suatu harinya. Jadi, sebelum mamapapa memberi
tahu, aku harus memberitahu kamu!,” kata Dito.
Aku memeluknya. Aku merasa bersalah
telah memarahi dia dan selalu berpikir dia itu anaknya belagu, pemarah, dan gak
asyik. Namun, dia ternyata baik.
“Tak apa-apa. Kakak senang kamu
mengaku, terus ajukan bakat menulismu. Aku tak akan melihat diarymu. Sebaiknya,
kamu tidak seperti itu padaku, dan tak seperti itu pada semua temanmu … dan,
kenapa sikapmu berubah akhir akhir ini?,” tanyaku.
“Ya, aku merasa aku telah ….” Tiba
tiba omongan Dito terputus. Dia berkata melanjutkan … “Ya, aku merasa bersalah!
Aku tak pernah menjadi adik yang baik untukmu!,” kata Dito.
Aku memeluknya. Senang rasanya,
berbaikkan dengan Dito …Hore!! Akhirnya, Dito membuka rahasianya juga. Bagus tidak ceritanya??? Keren ya! Ini Karangan Jesslyn Alvina Saputra. Blognya ada di : storyofjesslynstory.blogspot.com/ Kunjungi ya!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar