Rabu, 25 Desember 2013

Rahasia Dito (Part 3)


Rahasia Dito (Part 3)
“Kesalahan kakak adalah … kakak tidak pernah menjadi kakak yang baik untukku. Kakak terlalu memanjakanku. Kakak bukan kakak yang baik untukku. Aku … membenci kakak.,” kata Dito menunduk. Aku menghela nafas. “Baik, kakak akan meninggalkanmu. Tanpa tahu buku apa itu,” sahutku sambil menahan tangisku.
Aku menyetop taxi untuk pergi ke asrama Korea Dormitory. Disana diajari bahasa Korea. Aku terpaksa berbohong ke ibuku bahwa aku ingin ke mall dengan temanku, padahal, aku  ingin mendaftarkan diriku ke Korea Dormitory. Aku meminta uang jajan atau taxi 300 ribu, dan uang pendaftaran  dan keperluan penting lainnya 800 ribu. Aku diam2 mengangkat koperku ke taxi. Lalu langsung membayar uang seharga 80 ribu. Sisanya untuk asrama atau kalau pergi ke studi wisata, misalnya.
Aku telah berada didepan asrama mewah Korea Dormitory. Aku masuk ke daerah pendaftaran. “Baik, nama anda Nadita Massyen Nadia, umur 13 tahun, dan disini 3 tahun 1 tahun, 125 ribu. 125 dikali 3 sama dengan 375 ribu. Dikamar 124 kode 1234567890. Ini, kartunya untuk membuka pintu kamar dan silakan datang ke Korean 1, disebeleh kanan sana,” kata ibu itu panjang lebar. Aku membayar dan mengangguk.
Aku memasuki ruangan berpintu ungu dan bertulisan, Korean One. Aku segera masuk ke ruang itu. “Stop it, childrens! We are have some new student. Say, Anyeonghaseyo! (halo!) Oneul Joul gowo seumida(hari ini sangat menyenangkan)!,” sahut seseorang berbaju ungu. Aku yang cukup mahir Korea langsung berkata, “Anyeonghaseyo, pan gawoyo!(Halo, senang bertemu dengan anda!), na Nadita Goeyo, shap ship hangoeyo! (Saya Nadia, umurku 13 tahun!),” sapaku. “My name is Mrs. Linda Ha yeong, you can call me Linda.,” kata guru itu yang kira kira usianya sama sepertiku. “You can sit with … Josephine Han Jihoon, she is in there. She is in there …,” kata Linda sambil menujukan bangku perempuan itu. Saat aku mau datang, tiba-tiba, pintu kelas terbuka.
“Dita!,” seru … Ayahku! “Maafkan ayah! Ayah seharusnya tidak mengecewakanmu! Ayo, kita pulang!,” serunya. Aku menangis dan mengangguk. Aku bersyukur, semua orang membuatku kecewa dan mereka tak menyayangiku. Namun, papaku masih menyayangiku. Aku sangat bersyukur. SANGAT 3 KALI bersyukur. Aku langsung berkemas dan mengikuti papa ke mobil.
Dirumah …
“Kakak, aku ingin memberi tahu buku apa itu yang selalu aku sembunyikan.,” seru Dito. Aku kaget. Dan sekaligus gembira.


Wah... Apa isi bukunya ya?? Pada penasaran ngga?? Ikuti terus lanjutannya ya! Bye!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar