Rabu, 25 Desember 2013

Kakak Kelas Misterius

Dancy menendang batu kerikil di depannya. Wajahnya ditekuk. Tidak ada senyum sama sekali diwajahnya. Ia mengingat perkataan Mrs.Lisha di kelas tadi.

"anak-anak, nanti malam akan diadakan acara kemandiriaan. Semua anak kelas 6 diwajibkan mengikuti acara ini"

Acara kemandirian adalah acara yang mewajibkan semua murid-murid nya melatih kemandiriaannya. Mulai dari melakukan apa-apa sendiri, sampai melatih keberanian. Dancy adalah salah satu anak dari beberapa anak yang tidak menyukai acara tersebut. Apalagi banyak orang yang mengatakan, sekolah Dancy termasuk angker dan menyeramkan.

"Dancy, aku duluan ya" kata Gladys. "jangan lupa nanti malem ya!"
"iya, iya siap deh" kata Dancy tersenyum masam. Sebenarnya ia enggan mengikuti acara ini. 

***

Malam telah tiba. Belum apa-apa keringat dingin Dancy sudah keluar. Disinilah ia, berdiri di depan ruang kelas yang dijadikan kamar. Ia memegang erat tas ransel nya. Hawa tidak enak sudah menyelimuti ruang kamar ini. Bulu kuduk Dancy dibuat berdiri karenanya.

"hei, akhirnya kamu datang juga" seru Gladys menghampiri Dancy. "kukira kau tidak bakal datang karena takut"
"memang aku se-penakut itu apa?" kata Dancy tersinggung.
"iya, iya. Jangan marah dong" kata Gladys tertawa geli melihat ekspresi Dancy.
"apakah aku satu kamar denganmu?" tanya Dancy bingung.
"tentu saja! Kamu bisa taruh tas mu disitu. Dan kau tidur disampingku" terang Gladys. "sebentar ya, aku keluar dulu" lanjutnya kemudian berlari ke luar.

Sekarang tinggal Dancy yang ditinggal sendirian di kamar. Semua teman-temannya sedang tidak ada di kamar.

Tunggu... Dancy meralat ucapannya. Ada satu orang perempuan di pojok ruangan. Ia sedang duduk di kasur lipatnya yang lusuh. Ia juga sibuk membaca buku yang terlihat tebal. Dancy memperhatikan dengan seksama perempuan itu. Merasa diperhatikan, perempuan itu menoleh kearah Dancy. Terlihat wajahnya yang dingin dan pucat. Tatapan matanya sangat dingin menatap Dancy. Entah kenapa, Dancy merasa hawa kamar semakin tidak beres setelah ia melihat perempuan itu. Dancy lalu berlari keluar kamar menemui Gladys.

"kamu kenapa, Dan?" tanya Gladys heran. "kayak habis liat setan?"
"aku itu emang habis liat setan, Dys!" kata Dancy masih ngos-ngosan. "ikut aku, aku liatin deh biar kamu percaya"

Dua gadis itu berjalan kearah kemar mereka berdua. Dancy menunjukkan dimana dia melihat perempuan itu. Tapi, tidak ada apapun disitu. Perempuan itu menghilang entah kemana.

"halusinasi kamua aja deh, Dan" kata Gladys menatap sahabatnya. "udah ah, aku mau keluar lagi aja"

Setelah Gladys keluar, Dancy kembali sendirian. Ia mencoba menenangkan pikirannya agar tidak berhalusinasi lagi. Tapi ia yakin, tadi perempuan itu benar-benar ada.

"maaf ya tadi aku nakutin kamu" bisik sebuah suara. Dancy menoleh untuk melihat orang yang membisikannya.
"Aaaaaaa!!" teriak Dancy kaget. Perempuan itu lagi! 
"aku bukan setan kok. Tenang aja" ucap perempuan itu santai. "oh iya, nama kamu siapa?"
"aku Dancy" katanya memperkenalkan namanya. "kamu?"
"Nora" kata perempuan yang bernama Nora itu. "ikut acara kemandirian juga ya?"
"Iya, kamu juga ya?" tanya Dancy. "oh iya, kamu kelas berapa? Kok aku belum pernah liat kamu?"
"aku kelas 9. Aku tau kamu kelas 7 kok" kata Kak Nora tersenyum manis.
"wahh, kakak kelas ya? Pasti udah mau lulus" ujar Dancy.
"tidak! Aku tidak akan pernah lulus dari sekolah ini! Asal kamu tau saja" kata Kak Nora tiba-tiba berubah menjadi galak. Ia menjadi sangat dingin terhadap Dancy.
"i...iy...iya, maaf" kata Dancy lumayan takut.

Tak lama kemudian teman-teman termasuk Gladys masuk kedalam kamar. Seketika itu juga Kak Nora hilang entah kemana. Dancy tidak memperdulikannya. Yang penting sekarang ia tidak sendirian lagi.

***
Setelah tiga hari melewati acara kemandirian, semua murid dipersilahkan pulang. Begitupula dengan Dancy. Ia sudah tidak sabar kembali kerumahnya. Tidak sabar juga bermain dengan Kitty, kucing persia peliharaannya.

Dancy keluar gerbang diikuti oleh beberapa anak lainnya yang juga sudah dijemput orang tua nya. Dancy sedang menunggu Kak Nora. Kok dia gak keliatan ya?

Sampai akhirnya sekolah sepi dan gerbang hampir ditutup, Kak Nora tidak kelihatan juga.

"Mang Asep, jangan ditutup dulu dong gerbangnya" kata Dancy mencegah Mang Asep menutup pintu gerbang.
"lho? Emang kenapa atuh Neng? Ini kan sudah siang" kata mang Asep bingung.
"itu lho, Kak Nora. Anak kelas 9 belum keluar juga. Padahal kan aku pengen ngobrol sama dia" jelas Dancy. "masa Mang Asep gak kenal sih? Padahal Mang Asep udah kerja disini 20 tahun"
"Nora?!" kata Mang Asep kaget. 
"aduh gimana ya Neng? Soalnya Nora itu udah..." ucapan Mang Asep terputus saat melihat Nora melambaikan tangannya dengan senyum sinis nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar